JAKARTA, BLINDEYES – Purbaya Yudhi Sadewa untuk pertama kalinya menggelar rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI sejak menjabat sebagai Menteri Keuangan. Dalam pertemuan perdana ini, Purbaya justru mendapat teguran ringan dari salah satu anggota Komisi XI.
Saat hendak memulai paparan, Purbaya memperkenalkan dirinya yang kini bukan lagi Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), melainkan menggantikan Sri Mulyani Indrawati sebagai Menteri Keuangan. “Ini kunjungan pertama saya sebagai Menteri Keuangan, Pak, sebelumnya kan biasanya hadir sebagai LPS,” ucapnya saat rapat kerja di Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu (10/9/2025).
Purbaya bercerita kepada anggota Komisi XI bahwa kini ia tidak bisa sembarangan berbicara seperti saat masih menjabat di LPS, karena sebelumnya mendapat kritik publik akibat salah pernyataan. Oleh karena itu, pada rapat kali ini, ia memfokuskan diri untuk memaparkan rencana kerja dan anggaran Kementerian Keuangan untuk tahun 2026.
Pertama Kali Rapat di DPR sebagai Menteri Keuangan Baru

“Kalau dulu sebagai ketua LPS, saya kadang dikatakan bicara agak koboi, sekarang tidak bisa begitu lagi. Baru terasa bedanya,” selorohnya yang memancing tawa peserta rapat.
Salah satu anggota Komisi XI kemudian menimpali, “Pak Menteri, boleh koboi, tapi ada isinya.” Purbaya pun membalas singkat, “Siap, siap. Terima kasih, Pak.” Setelah itu, ia langsung fokus menyampaikan materi yang telah dipersiapkan.
Sebelumnya, pernyataan Purbaya terkait “17+8 Tuntutan Rakyat” sempat viral dan menuai kontroversi di media sosial. Belum genap sehari menjabat, Purbaya menyatakan bahwa tuntutan tersebut bukan mewakili seluruh masyarakat, melainkan aspirasi dari sebagian kecil warga yang merasa kondisi ekonomi belum memuaskan.
Menteri Keuangan
“Itu kan suara sebagian kecil rakyat. Mungkin ada yang merasa terganggu atau hidupnya belum cukup baik,” kata Purbaya dalam konferensi pers di Kementerian Keuangan, Jakarta, Senin (8/9/2025).
Purbaya optimistis gelombang demonstrasi akan mereda seiring membaiknya perekonomian nasional. Ia berkomitmen bekerja keras mendorong pertumbuhan ekonomi agar lebih cepat. Meski begitu, ia menekankan bahwa target pertumbuhan tinggi sebesar 8 persen yang dicanangkan Presiden Prabowo tidak bisa dicapai secara instan.
“Begitu saya ciptakan pertumbuhan ekonomi 6 atau 7 persen, secara otomatis mereka akan lebih fokus mencari pekerjaan dan menikmati hidup, daripada berdemo,” tambahnya. Setelah pernyataan ini viral, Purbaya langsung menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat.
“Kemarin jika ada salah kata, saya mohon maaf. Ke depan saya akan lebih berhati-hati,” ujarnya usai acara Serah Terima Jabatan (Sertijab) di Gedung Kemenkeu, Selasa (9/9/2025).
Purbaya menegaskan akan lebih bijak dalam berbicara ke publik, mengingat posisinya kini sebagai Menteri Keuangan, sehingga setiap tindak-tanduknya selalu menjadi sorotan media dan masyarakat. Berbeda dengan saat ia menjabat sebagai Ketua Dewan Komisioner LPS, yang jarang mendapat sorotan publik.
“Saya masih baru di sini, jadi segala perkataan saya sangat diperhatikan. Waktu di LPS sih tenang, karena tidak ada yang terlalu memonitor. Ternyata di Kemenkeu beda, salah bicara sedikit langsung dipelintir,” jelasnya.
Sumber berita : KOMPAS.COM
Berita Game Online News