
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Klaten, Jawa Tengah, saat ini masih menunggu hasil pemeriksaan laboratorium terkait makanan yang diduga menyebabkan keracunan massal di masyarakat.
Peristiwa keracunan massal tersebut terjadi di Dukuh Bendungan, Desa Karangturi, Kecamatan Gantiwarno, pada hari Senin, 14 April 2025. Hingga Rabu, 16 April 2025, tercatat total 141 orang mengalami keracunan, dan satu orang di antaranya dinyatakan meninggal dunia.
“Masih menunggu hasil laboratorium,” ucap Bupati Klaten, Hamenang Wajar Ismoyo, pada Rabu (16/4/2025). Ia menambahkan bahwa status kejadian luar biasa (KLB) telah ditetapkan terkait insiden keracunan ini.
Sebuah posko dibentuk untuk memberikan pelayanan bagi warga Dukuh Bendungan yang terdampak. “Kita pastikan semua pengobatan, baik yang menggunakan BPJS maupun tidak, semuanya gratis,” jelasnya. Hamenang juga mengungkapkan bahwa status KLB akan dicabut setelah kondisi membaik sepenuhnya.
Selanjutnya, posko tersebut akan dipindahkan ke Puskesmas Gantiwarno. “Jika situasinya mulai membaik, besok posko akan kita geser ke Puskesmas Gantiwarno,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Seksi Trantib Kecamatan Gantiwarno, Eka Susanti, menyampaikan bahwa pada 16 April 2025, total korban keracunan massal mencapai 141 orang.
Rinciannya meliputi 91 orang yang dirawat jalan, satu orang yang meninggal dunia, dan 49 orang yang dirawat di rumah sakit. “Alhamdulillah, tadi sudah ada dua orang yang diperbolehkan untuk rawat jalan,” tutur Eka.