
Penyanyi Judika akhirnya memberikan penjelasan mengenai ketidakhadirannya dalam diskusi yang digagas oleh Ahmad Dhani terkait polemik royalti musik serta dugaan penggunaan lagu tanpa izin.
Judika menyatakan bahwa alasan ketidakhadirannya bukanlah karena menolak untuk berdialog, melainkan karena situasi sebelumnya yang telah menyentuh perasaannya.
“Awalnya, saya sudah dianggap sebagai maling, mencuri, dan framing seperti itu sangat menyakitkan bagi seorang penyanyi,” ungkap Judika dalam wawancaranya dengan kanal YouTube InsertLive, pada Senin (14/4/2025).
Apa Alasan Judika Tak Hadiri Diskusi dengan Ahmad Dhani?
Judika menyatakan dukungannya terhadap upaya perbaikan di industri musik, terutama terkait pembagian royalti untuk para pencipta lagu. Namun, ia merasa bahwa perlu adanya pendekatan yang lebih sehat dan tidak saling menyerang antara semua pihak yang terlibat di dalamnya. Judika menekankan pentingnya komunikasi yang baik antar pelaku industri agar tidak ada pihak yang merasa dirugikan.
“Kami sangat ingin semua pelaku industri mendapatkan hak mereka, sehingga kami harap bisa berdiskusi bersama,” tambahnya. Ia juga memberikan klarifikasi mengenai undangan diskusi yang diterima dari Ahmad Dhani.
Judika menjelaskan bahwa undangan tersebut datang di waktu yang kurang tepat, karena anggota asosiasi penyanyi VISI, yang diikutinya, baru saja mengadakan pertemuan pada 4 April 2025.
“Kalau ada yang mengatakan tidak hadir saat diundang, itu tidak benar. VISI (Vokalis Indonesia Bersatu) baru bertemu pada tanggal 4 April kemarin, sedangkan undangannya datang pada 28 Maret. Kami ingin berdiskusi terlebih dahulu agar suara kami konsisten,” ungkap Judika.
Menurutnya, para penyanyi yang tergabung dalam VISI saat ini masih dalam proses konsolidasi untuk menyampaikan pandangan bersama mengenai isu royalti dan penggunaan karya cipta, yang tengah menjadi perbincangan hangat di kalangan musisi.
Bagaimana Kronologi Persetruan Ahmad Dhani dan Penyanyi?
Perseteruan antara Judika dan Ahmad Dhani menjadi pembicaraan publik setelah Dhani mengeluarkan sindiran kepada beberapa penyanyi yang dianggapnya menggunakan lagu Dewa 19 tanpa mendapatkan izin langsung dari pencipta lagu tersebut.
Ahmad Dhani, yang dikenal sebagai musisi serta pendiri grup Dewa 19, menegaskan bahwa penyanyi seharusnya memperoleh izin eksplisit untuk menggunakan karya cipta seorang komposer.
Isu mengenai royalti dan hak cipta bukanlah hal baru dalam industri musik Indonesia, namun dalam beberapa tahun terakhir, tema ini kembali mendapatkan perhatian, terutama seiring dengan dorongan untuk memperbaiki sistem pembayaran royalti yang selama ini dinilai kurang adil dan tidak transparan.
Dhani, yang aktif memperjuangkan hak-hak pencipta lagu, sering kali mengkritik sistem royalti yang ada di Indonesia. Menurutnya, banyak komposer yang tidak mendapatkan haknya dengan layak, sementara penyanyi atau label rekaman justru lebih diuntungkan.
Sebagai bentuk komitmen dalam perjuangannya, Dhani ikut mendirikan dan berperan aktif dalam AKSI (Asosiasi Komposer Seluruh Indonesia) yang berfokus pada pembelaan hak-hak komposer dan upaya untuk mencapai transparansi dalam pembagian royalti.